me.my self.i

me.my self.i
Tampilkan postingan dengan label PUISI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PUISI. Tampilkan semua postingan

Jumat, 16 September 2011

bukan aku saja..


Menarilah di bawah hujan,meskipun aku berteduh..
..Aku bukanlah satu-satunya yang kebasahan


Pejamkan kedua matamu,meski bayangmu merambah ruang batinku..
..Aku bukanlah satu-satunya yang terikat tali rindu


Berpendarlah dalam senyum,meski aku menangis di sudut bibirmu..
..Aku bukanlah satu-satunya yang terhempas


Masuklah dalam ilusi,meskipun aku tak ingin berimajinasi..
..Aku bukanlah satu-satunya yang tenggelam dalam mimpi

















Sabtu, 10 September 2011

Tarian Senja..

Menjamah tanah pada pijakan yang sama
dia yang terselip dalam relung sukmaku
kini berdiri sejengkal jarak di hadapku
bertelanjang kaki menapaki setapak jalan yang mengulum kenangan..

serupa sayap,tanganku dan tangannya mengayun pelan
seringan awan berhambur di angkasa
lelap dalam deruan angin yang menerbangkan ilusi ke udara

menari kita di tepian senja
tarian sukma pengiring rindu tertahan
desir angin menggema tanpa kata,
menjadi lagu yang bernafas dalam hatiku,hatinya..

betapa dapat aku menafikannya?
sorot matanya tenang menikam,
serupa rembulan bersinar dalam redup hatiku
membelenggu seluruh tubuh dan sukmaku..

tarian senja,
terasa getaran kehadirannya
tiada dapat tenggelam oleh awan yang muram
tiada mampu tersingkir oleh riuh malam
gerakan-gerakan mendayu yang berkumandang,
akankah selalu dapat kita ulang?



Senin, 22 Agustus 2011

senyumanmu (2)

senyumanmu...
melenakaku pada indah yang tlah lalu
kelakar canda dan derai tawa
mengubang pada satu titik masa
berdua kita mengurai cerita
mengais serpihan cinta
menanggalkan duka berselimut luka

senyumanmu...
memaksa diri untuk merindu
menuntun pikiran mengkhayalkanmu
imaji melukismu di kanvas semu
ah..senyumanmu,aku rindu. . .

Sabtu, 20 Agustus 2011

kepada siapa?

kepada siapa tanganku berpegang?
tatkala kerapuhan jiwa kian mengekang

kepada siapa kaki ku langkahkan?
ketika jalanku berpijak mulai menyesatkan

kepada siapa tanya ku agungkan?
bila hidup adalah kamuflase kepalsuan

kepada siapa harus ku berseru?
maakala kesempurnaan hanya fatamorgana semu

kepada siapa ku rebahkan hati dan pikirku?
ketika keterpurukan kian menderu



hidup berselimut kenistaan
dahan-dahan jiwaku bergetaran
larut tenggelam dalam kealpaan
hanya kepadaMu Tuhan,
ku berserah dan memohon ampunan. . .